PELUANG KOMODITAS MOCAF YANG MENJANJIKAN
Kabupaten Gunungkidul banyak komoditas yang menjanjikan untuk dikembangkan oleh para penanam modal/investor. Komoditas tersebut antara lain : Komoditas Sektor Perikanan, Pengolahan Hasil Hutan Rakyat, Mocaf dan sebagainya.
Disini kami akan menyampaikan komoditas yang mudah ditanam, dikembangkan, dan diolah di Kabupaten Gunungkidul yaitu Komoditas Mocaf. Mocaf (modified cassava flour), adalah produk tepung dari ubi kayu/singkong /ketela pohon yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu dengan cara fermentasi. Para petani di Kabupaten Gunungkidul rata-rata menanam singkong/ketela pohan, selain untuk dibuat tiwul (untuk oleh-oleh) juga dibuat tepung/mocaf. Lahan yang bisa ditanami singkong/ketela pohan ada sekitar 45.816 hektare. Lahan tersebut tersebar di seluruh kecamatan se Kabupaten Gunungkidul. Produksi yang dihasilkan rata-rata mencapai 170 – 200 kuintal per hektare.
Tanaman singkong/ketela pohon sifatnya memang hanya musiman yaitu dipanen sekitar bulan Juli – bulan Agustus. Sejak Tahun 2019 di Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah mengembangkan singkong/ketela pohon jenis variates Dorowati di sejumlah daerah. Jenis singkong/ketela pohon tersebut tenyata juga cocok untuk dikembangkan di Gunungkidul, sehingga hasilnya sangat menjanjikan.
Kualitas dari mocaf sendiri tidak kalah dengan tepung terigu, tepung mocaf juga bisa menjadi bahan baku makanan yang menggunakan bahan tepung, misalnya kue kering, kue basah, dan roti tawar. Mocaf juga dapat dijadikan bihun, dan makanan lain yang berbahan baku tepung beras/gandum.
Dengan demikian mocaf yang dihasilkan di Kabupaten Gunungkidul juga merupakan salah satu komoditas unggulan yang dapat dikembangkan dan diolah,sehingga layak menjadi daya tarik untuk minat para investor agar menanamkan modal di Kabupaten Gunungkidul.