DPMPT MENERIMA PENHARGAAN WAJAH BAHASA
WONOSARI-Pada Selasa(27/10/2020) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul menerima penghargaan Wajah Bahasa dari Balai Bahasa Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu menduduki ranking pertama untuk penilaian Wajah Bahasa dari unsur pemerintah.
Secara berurutan disusul Dinas Kebudayaan, SMK N II Wonosari, SMA N II Playen dan RSUD Wonosari.
Sedangkan hasil penilaian dari unsur swasta secara berurutan yaitu: Universitas Gunungkidul, Rumah Sakit Panti Rahayu, M.I. Bansari Wonosari, SMK Muhamadiyah Wonosari dan SMK Muhamadiyah Tepus.
Menjelang akhir bulan Februari 2020 Balai Bahasa Yogyakarta mengadakan Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian penggunaan Bahasa Indonesia pada Lembaga Pemerintah dan Swasta di wilayah kabupaten Gunungkidul sebagai langkah awal melakukan penilaian.
Kegiatan pengawasan dan pengendalian penggunaan Bahasa pada Lembaga Pemerintah dan Swasta tersebut sempat berhenti karena adanya wabah covid-19.
Berhubung pada pertengahan bulan Maret 2020 Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19, maka kegiatan lanjutan penilaian dilakukan secara virtual melalui zoom meeting.
Lembaga pemerintah maupun Swasta yang ada di wilayah kabupaten Gunungkidul yang telah ditunjuk sebagai peserta kegiatan pengawasan dan pengendalian penggunaan bahasa diharapkan agar mengirimkan foto/gambar sebanyak 10 buah yang memuat mengenai: nama lembaga, nama jabatan, nama ruang, nama fasilitas umum, tanda penunjuk arah, brosur dan juga banner.
Kegiatan penilaian ini dilakukan agar bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar baik oleh pemerintah, swasta dan juga masyarakat.
Hal ini tentunya sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan Indonesia sebagai sarana pemersatu, identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara.
Pada kesempatan terakhir acara pemberian penghargaan disampaikan agar lembaga pemerintah dan swasta yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, bukan hanya karena untuk sekedar memperoleh penghargaan wajah bahasa saja.